"Aliansi Shinobi no Jutsu, huh? Sesuatu yang benar-benar dipaksakan." ucap Madara.
"Kami akan menggunakan jutsu itu untuk menghentikanmu!" ucap Naruto.
"Kau salah. kenapa kau tak bisa mengerti kalau menghentikan kami adalah sesuatu yang percuma?" ucap Obito. "Sesuatu yang kau anggap jutsu itu akan bubar tak lama setelah perang ini berakhir. Dan kemudian, seseorang akan melakukan lagi yang seperti kami lakukan. Kau tak akan bisa menang di dunia ini, tak peduli betapa besarpun kau berusaha. Mulai sekarang kau harus tahu, tak ada harapan di dunia ini."
"Aku tak peduli!!" Naruto membantah habis semua kalimat Obito, "Menurut pendapatku, itu masih ada!!" Bersama dengan seluruh bala bantuan dari aliansi shinobi yang ada di belakangnya, Naruto benar-benar terlihat mengagumkan.
"Sepertinya memang percuma kita berdebat mengenai itu selama medan perang, ayo segera selesaikan semua ini." ucap Madara. Kemudian Naruto berpendapat, "Saat orang-orang memiliki pendapat yang berbeda, kau harus menerapkan pendapat yang paling banyak kan? Apa yang kami lakukan?
"Huh, usul yang menarik." ucap Obito, "Kalau begitu kita akan memutuskannya setelah kami membasmi kalian semua. Dan lalu ..."
"Jadi itu keputusanmu ya? Tapi ..."
"Dunia ini ..." Naruto dan Obito mengucapkan kalimat dunia ini secara bersama-sama. Akan tetapi, masing-masing dari mereka memiliki lanjutan yang berbeda.
"Akan segera berakhir!"
"Tak akan berakhir!"
Setelahnya, para shinobi memulai serangan. "Ayo maju, semuanya!!!!" Para ninja dari berbagai negara yang bergabung menjadi satu itu melesat ke posisi masing-masing. "Ini adalah perang yang menentukan, maju!!
"Bagus, kau mampu mengulur waktu, Naruto!" ucap Shikaku lewat penghubung telepati.
"Apa kau memiliki waktu untuk sebuah strategi?"
"Tidak hanya itu, berkatmu aku juga dapat menginformasikan pada semuanya tentang itu. Aku bahkan tak punya waktu untuk terkejut saat Kakashi mengatakan padaku kalau lelaki bertopeng itu adalah Uchiha Obito. Untuk memenangkan pertarungan ini, kita harus tetap melakukan langkah awal dan menjaga agar mereka tidak melancarkan serangan balasan. Dari informasi yang aku dapatkan, kelihatannya musuh memiliki mata yang bagus."
Para shinobi itu menyerang bukan tanpa pola, melainkan dengan strategi yang telah dipikirkan sebelumnya, "Pertama, gunakan distraksi untuk memperlambat gerakan mereka, dan kurangi kemampuan melihat mereka, untuk itu, Shinobi Kumogakure!"
"Raiton : Raikouchuu!!" Mereka menggunakan cahaya untuk merusak penglihatan lawan, yang kemudian disusul oleh ninjutsu tembakan laser, "Ranton : Reiza Sakasu!!!"
"Begitu ..." Madara mencoba bertahan dari serangan-serangan itu. "Mereka mencoba untuk membuatnya seolah mengincar kita, tapi sebenarnya yang menjadi target mereka adalah mata Juubi."
Serangan berlanjut, "Kemudian gunakan kabut dari shinobi Kirigakure, dan serangga sebagai teknik pengganggu. Selanjutnya, pasir dalam jumlah yang sangat besar yang terbentuk akibat ranton tadi, gunakan angin kemudian ambil dan kendalikan mereka! Orang-orang dari Sunagakure, sekarang!!
"Fuuton : Kiryuu Ranbu!!" Serangan angin yang bercampur dengan berbagai material itupun dilancarkan.
"Dengan itu kalian akan mampu benar-benar memblok penglihatan mereka, dan sekaligus membuat kalian mustahil untuk dirasakan. Karena mahluk itu sangat besar, ia tak akan bisa bersembunyi. Kita akan mendapat keuntungan dari ini."
"Tiap desa hanya memberitahunya jutsu-jutsu mereka padanya di awal, dan sekarang ia mampu menerapkannya dalam pertempuran. Bukan kebetulan kalau ia adalah ayah dari Shikamaru." pikir Temari.
Tak diam begitu saja, Obito mengambil tindakan. Dengan kemampuan mata sharingannya, ia menghilangkan serangga-serangga itu. Namun tetap saja, ada banyak hal yang menghalangi pandangan mereka.
"Dengan ini kita tak bisa merasakan keberadaan mereka." ucap Madara.
"Kita harus membiarkan Juubi memangkas mereka." ucap Obito.
"Shinobi dari Iwagakure, sekarang!!"
"Ya, kami tahu!" Merekapun melancarkan jutsunya, "Doton : Daichi Doukaku!!"
Tercipta suatu jurang raksasa di bawah Juubi, yang dengan ini membuat tubuh monster itu terkurung.
"Setelah menekan penglihatan, selanjutnya menjerat tubuhnya."
"Ukh!!"
Serangan dilanjutkan oleh tembakan elemen Lava, "Youton : Sekkaigyou no Jutsu!!"
"Segera setelah Juubi terjatuh, tuangkan lavanya dengan cepat. selanjutnya shinobi Kirigakure! Tuangkan bersama dengan air!"
"Ya, Suiton : Suidan no Jutsu!!!!"
"Shinobi dari Konoha, lakukan serangan penutup!"
Puluhan Shinobi dari klan Sarutobi mengatur barisan dan bersiap untuk menembak, "ANggota klan Sarutobi, ayo!!!!
"Katon : Gouen no Jutsu!!!!" Merekapun menyemburkan api.
"Setalah larva dan air tercampur, kemudian keringkan menggunakan kekuatan api. Jadi, campurannya akan mengeras dan membuat tubuh Juubi terblok."
Bagai terperangkap dalam lubang semen, Juubi terjebak dan terkunci di sana.
"Aku tak bisa mempercayai ini." ucap Madara.
"Hm?"
"Mengejutkan para shinobi dari kelima negara yang berbeda itu dapat menciptakan kombinasi sesempurna ini." Bahkan Madara mengakuinya.
"Kalau kita tak menghentikan Juubi pertama, kita tak akan mampu untuk menyerang Obito dan Madara. Juubi adalah alat mereka untuk mengaktifkan jutsunya. Merekalah otak di balik itu, jadi kalau kita menghentikan mereka, kemungkinan Mugen Tsukuyomi juga akan terhenti. Akan tetapi, kita tak bisa menahan kekuatan Juubi terlalu lama. Hanya kekuatan fisik yang berpengaruh pada Madara, siapapun yang memiliki kemampuan dalam Taijutsu harus segera menyerangnya. Obito memiliki kemampuan untuk menembus berbagai serangan. Namun berdasarkan informasi yang ku dapat, itu hanya untuk lima menit. Kerja sama dengan tim medis dan buat serangan yang dapat bertahan terus menerus lebih dari lima menit. Dan Naruto ... Sekarang adalah saatnya untuk apa yang kau katakan ... Aliansi Shinobi no Jutsu!!!!!"
SHinobi-shinobi dengan jutsu mereka masing-masing telah bersiap untuk menyerang, dengan dipimpin oleh Naruto yang berada di depan dan telah siap dengan Rasenshuriken.
"Menyedihkan sekali." ucap Madara dengan tampang meremehkan.
"Ya, harapan yang mereka pegang teguh tidaklah ada. Dan perlahan keberadaan mereka juga tak ada. Juubi juga akan mencapai titik sempurnanya."